Mitos dan fakta penyakit gagal jantung

Di Upload Pada: 30-04-2023

Berikut adalah beberapa mitos terkait penyakit gagal jantung yang perlu Anda waspadai:

  1. Mitos : gagal jantung berarti jantung berhenti bekerja

Gagal jantung tidak berarti jantung Anda berhenti berdetak. Jantung masih berfungsi, hanya saja tidak dapat memompa cukup darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Jadi, jika seseorang mengalami gagal jantung di satu sisi jantung atau di kedua sisi, sebenarnya jantung masih memompa, hanya tidak sekuat yang seharusnya.

2. Mitos : gagal jantung tidak bisa diobati

Gagal jantung adalah penyakit seumur hidup itu benar. Akan tetapi, bukan berarti penyakit ini tidak bisa diobati. Ada berbagai pengobatan gagal jantung yang ditujukan mengurangi gejala dan membantu bekerja lebih optimal. Obat-obatan, pembedahan, dan perangkat implan, seperti alat pacu jantung dapat mengobati gagal jantung.

Namun, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, di antaranya:

  • Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung
  • Olah raga teratur
  • Berhenti merokok
  • Jaga berat badan yang sehat
  • Jaga kolesterol

3. Mitos : Anda tidak dapat mencegah gagal jantung

Gagal jantung biasanya terjadi karena otot jantung melemah akibat kondisi atau penyakit lain. Artinya, gagal jantung sangat bisa dicegah tergantung dari penyebabnya.

Misalnya saja, beberapa penyakit atau kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung berhubungan dengan gaya hidup sehat, seperti hipertensi dan diabetes. Itu sebabnya, cara terbaik mencegah gagal jantung adalah menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, beberapa kebiasaan hidup yang perlu dilakukan, antara lain:

-   Menjauhi alkohol

-   Menjauhi nikotin dan paparan asap rokok.

-   Memeriksakan kesehatan secara rutin (tekanan darah, kolesterol, gula darah)

-   Berusahalah mengelola stres

-   Menerapkan diet sehat jantung

4. Mitos : Gagal jantung sama dengan serangan jantung

Pertanyaan besar sering muncul di tengah masyarakat awam, benarkah gagal jantung sama dengan serangan jantung? Meski terdengar mirip, kedua hal ini sama sekali berbeda. Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke jantung terhambat atau terhenti. Ini sering disebabkan oleh penumpukan plak di pembuluh darah arteri koroner atau karena gumpalan darah yang menyumbat.

Sementara itu, gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah sebanyak yang dibutuhkan tubuh Anda. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan, serangan jantung bisa jadi salah satu penyebab gagal jantung.

5. Mitos : Anda tidak boleh banyak bergerak jika mengalami gagal jantung

Ketika seseorang mengetahui bahwa mereka mengalami gagal jantung, mereka mungkin takut untuk melakukan terlalu banyak gerakan atau aktivitas yang memicu kelelahan. Padahal, tetap aktif dan bergerak secara teratur teratur justru menjadi salah satu bagian dari penyembuhan. Sebab, olah raga untuk kesehatan jantung memang nyata manfaatnya.

Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olah raga yang tepat untuk Anda. Walau dianjurkan tetap aktif, Anda sebaiknya menghindari olahraga dengan intensitas berat. Cobalah olah raga intensitas ringan. Memilih jenis yang tepat akan memberikan banyak manfaat, seperti memperkuat otot jantung, membantu sirkulasi peredaran darah, dan meredakan gejala gagal jantung.

6. Mitos : Gagal jantung hanya dialami orang tua

Gagal jantung memang lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun, tetapi anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda juga masih bisa mengalaminya. Ini berarti setiap kalangan usia bisa mengalami gagal jantung.

7. Mitos : Gagal jantung biasanya tidak bergejala

Ada beberapa gejala gagal jantung yang bisa jadi sinyal untuk Anda mulai waspada. Sering kali, gejalanya tidak terduga atau ringan. Gejala gagal jantung meliputi:

  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Batuk atau mengi
  • Bengkak di kaki
  • Nafsu makan sedikit
  • Mual
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kebingungan
  • Detak jantung yang cepat

Setelah Anda didiagnosis gagal jantung, sangat penting untuk terus memantau kondisi kesehatan dan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda.

Fakta penyakit gagal jantung

Berikut adalah beberapa fakta gagal jantung yang perlu diwaspadai:

1. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko gagal jantung

Salah satu kebiasaan yang faktanya meningkatkan risiko penyakit gagal jantung adalah merokok. Setiap kali seseorang merokok, kandungan di dalamnya akan berpotensi merobek lapisan arteri yang disebut endotelium. Ketika lapisan endotelium semakin tipis, risiko terkena penyakit arteri koroner serangan jantung, hingga gagal jantung menjadi semakin meningkat.

2. Mengonsumsi makanan tinggi natrium memicu gagal jantung

Terlalu banyak mengonsumsi natrium bisa menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Cairan yang tertahan di dalam tubuh bisa meregangkan bilik jantung dan berkontribusi menurunkan kinerja jantung untuk memompa darah pada pasien gagal jantung.

3. Penyakit gagal jantung ada banyak jenisnya

Fakta gagal jantung lainnya adalah memiliki banyak jenis karena bisa memengaruhi vertikel kiri, kanan, maupun keduanya. Salah satu jenis gagal jantung adalah gagal jantung sistolik. Ini terjadi ketika fungsi otot jantung berkurang, sehingga darah tidak mengalir sempurna ke seluruh tubuh.